Permasalahan Kesehatan selalu muncul dengan ragam kondisi suatu wilayah, temuan-temuan
atas kondisi pasien yang terlambat teridentifikasi di rumah sakit dengan kasus resiko tinggi, penyakit
kronis, katastropik bahkan terminal; kondisi tidak terpantau dan tidak terpenuhi kebutuhan dasar
pasien pada kasus-kasus paliatif care; kondisi penundaan perawatan diakibatkan oleh permasalahan
biaya, jangkauan pada fasilitas Kesehatan mengingat aksesbilitas dari kondisi topografi wilayah
Kabupaten Sumbawa Barat luas wilayah 28,9- 50,3% dari total luas wilayah terdiri atas kawasan
hutan dan pegunungan; kondisi keterbatasan karena informasi kesehatan yang diterima kurang
memadai.
Hal-hal tersebut menjadi semakin kompleks dikarenakan tidak ada wadah untuk memfasilitasi
kebutuhan masyarakat secara komprehensif dan holistik yang akan menghubungkan dengan
berbagai sumber solusi.
Adanya inovasi RAPI CARE, yang semula identifikasi pasien dengan kebutuhan kompleks
tidak begitu menjadi perhatian dan hanya berdasarkan temuan/ laporan asidental, setelah RAPI
CARE diterapkan menjadi screening pasien melibatkan unsur internal dan eksternal dengan single
case management yang dikelola oleh Case Manager/Manajer Pelayanan Pasien; Bagi pasien yang
dirawat, identifikasi kebutuhan terbatas pada kebutuhan di rumah sakit, setelah adanya RAPI CARE,
sistem mengintegrasikan kebutuhan pasien saat dirawat di rumah sakit dan pasca rawat; sebelum
inovasi pasien dan keluarga secara mandiri mencari tahu tentang berbagai informasi yang
mendukung kebutuhan pasien, setelah adanya inovasi, pasien yang telah teridentifikasi dan masuk
dalam kategori RAPI CARE, akan difasilitasi baik kebutuhan informasi, kebutuhan terkait pelayanan
di rumah sakit sampai kebutuhan lainnya yang menjadi dampak dari kondisi pasien seperti
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar keluarganya selama dirawat, kebutuhan transportasi
untuk menjangkau fasilitas pelayanan Kesehatan dan lainnya yang akan diintegrasikan melalui RAPI
CARE dengan jejaring eksternal RAPI CARE yang mencakup Lembaga pemerintahan, masyarakat,
Agen Gotong Royong, kader, LSM, tokoh masyarakat, lembaga sosial dan lainnya yang
kebutuhannya dapat difasilitasi sesuai tupoksi dari jejaring tersebut; sebelum adanya inovasi pasien
dan keluarga kesulitan mencari pendukung terkait permasalahan yang dihadapi pasien/ keluarga,
setelah adanya RAPI CARE, pasien akan dilakukan pendampingan pemenuhan kebutuhan dan
menjadi mediator penyampaiakan keinginan dan harapan pasien kepada jejaring internal rumah sakit
maupun eksternal RAPI CARE; dan sebelum adanya inovasi, kelompok sasaran secara estafet
melakukan pelaporan akan kebutuhan baik melalui masyarakat, petugas, sosial media dan lainnya,
setelah inovasi dikembangkan dengan RAPI CARE Center, layanan dijangkau satu pintu dan
langsung terintegrasi dengan leader RAPI CARE.
Inovasi ini mengintegrasikan jejaring internal rumah sakit yakni manajemen, Profesional
Pemberi Asuhan, dan penunjang dan jejaring eksternal di luar rumah sakit sesuai kebutuhan pasien
seperti Dinas Kesehatan, Puskesmas, Dinas Sosial, Baznas, DP2KBP3A, Agen Gotong Royong,
Polres, Kejari, Kodim, Lembaga SIA, PMI, BPJS, Jasa Raharja, Lazdasi, LSM, Jasa Raharja,
Pemerintah Desa, BSMI, Yayasan Baitussakinah, organisasi profesi, masyarakat dan lainnya.
Masyarakat, jejaring ekternal maupun internal RAPI CARE dapat melakukan pemindaian pada
QR code RAPI CARE Center yang akan terintegrasi dengan RAPI CARE Center atau bisa
menghubungi RAPI CARE Center melalui media komunikasi yang dimiliki dan menyampaikan
kebutuhan layanannya. Selanjutnya Case Manager/ Manajer Pelayanan Pasien akan melakukan
skrining awal dan identifikasi kebutuhan pasien sesuai dengan alur layanan RAPI CARE dan
mengintegrasikan dengan sumber daya yang dimiliki baik internal maupun melalui jejaring eksternal
sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk pemenuhan kebutuhan pasien. Layanan inovasi RAPI
CARE diimplementasikan dengan berasaskan gotong royong memberikan pelayanan dengan
kelompok sasaran masyarakat yang menjadi pasien yang dirawat di RSUD Asy-Syifa’ yang ditinjau
secara secara holistik dan komprehensif dengan menggunakan jejaring internal dan eksternal rumah
sakit untuk mengoptimalkan pelayanan pada pasien secara komprehensif, berkesinambungan dan
terpantau dengan semangat gotong royong dengan tetap berfokus pada patient center care.