Kondisi di lapangan sebelum Tahun 2018 dimana peserta didik menempuh jarak yang cukup
jauh dari rumah ke sekolah (sekitar 1 sd 5 kilometer berjalan kaki ataupun menggunakan sarana
transportasi umum) yang berimbas pada seringnya siswa terlambat ataupun terpaksa tidak masuk
sekolah karena keterbatasan ongkos, adalah akar permasalahan yang dijawab dengan inovasi
Pelayanan Bus Sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan ini bersifat kolaboratif
menggandeng pihak eksternal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, semisal BNN Kabupaten
Sumbawa Barat dalam kerja sosialisasi ataupun penyuluhan dengan memanfaatkan media stiker di
badan bus sekolah. Dari sisi pemantauan maupun informasi dan sarana pengaduan, tersedia sarana
media sosial berupa Whats App Group ataupun website instansi secara umum