Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak yang merupakan Sekretariat Penanganan Stunting, memunculkan inovasi
bernama Gerakan Keluarga Bahagia Bebas (KEBAS) Stunting. Kata ‘kebas’ dalam bahasa setempat
(Bahasa Sumbaw, red) berarti mengenyahkan.
Sebelum dilakukannya KEBAS Stunting, TPPS Kecamatan maupun TPPS Desa belum
mengetahui secara mendalam tugas mereka dalam TPPS tersebut sehingga menghambat percepatan
penurunan stunting. Setelah dilakukannya KEBAS Stunting, hasil yang diperoleh adalah
terlaksananya Bimtek TPPS Desa, terlaksananya Bimtek TPPS Kecamatan, terlaksananya Bimtek
TPK, tersedianya data anak status stunting yang keluar karena hasil dari intervensi, tersedianya data
anak status stunting yang keluar karena lebih dari 5 tahun, tersedianya data balita yang baru masuk
menjadi status stunting, dan terbentuknya pengawasan posyandu gotong royong yang terdiri dari
pejabat dan ASN, sehingga mengoptimalkan tugas tim penurunan stunting terintegrasi di kabupaten
serta meningkatkan peran serta masyarakat, dunia usaha, dunia pendidikan, dan media massa dalam
mewujudkan keluarga bahagia bebas stunting.
Bukti komitmen DP2KBP3A dalam percepatan penanganan stunting di Kabupaten Sumbawa
Barat salah satu bentuknya adalah menyelenggarakan Lomba Inovasi Percepatan Penangan Stunting
Desa/Kelurahan se – Kabupaten Sumbawa Barat melibatkan lintas sektoral guna memastikan gerak
langkah seluruh TPPS Desa/Kelurahan di masing – masing Kecamatan dalam menurunkan angka
stunting di wilayah masing – masing dan tingkat Kabupaten. Terdapat 17 inovasi Desa/Kelurahan
yang mewakili 8 Kecamatan di KSB. Meliputi Pos Giat Beli Tas, Gesia, Mabelsting, Pio Peke’, Besti
Desa, Na Do Ke Ina’, Beli Anting, Sumping Labu, Pasti PDPGR, Dusunku, Kelas Penting, Dashat
Bakela dan Permata Jumat, Putri Dayah dan Berang Bate, Gera Saberes Ke Pemendi, Kemang Baseli,
Gemar Pentas, dan Gepenting.