Bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, non alam maupun faktor manusia yang
mengakibatkan timbulnya korban manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda. Untuk
menangani dampak dari kejadian bencana harus dilaksanakan oleh seluruh komponen, baik
pemerintah, lembaga swasta dan masyarakat untuk berperan aktif dalam penanggulangan bencana
seturutan dengan adanya perubahan paradigma penanggulangan bencana pada skala internasional
dari penanganan kedaruratan (fatalistic responsive) yang berorientasi pada penanggulangan bencana
kedaruratan sebagai respon akibat terjadinya bencana, menuju kepada kesiapsiagaan (proactive
preparedness) penanggulangan bencana dilakukan sejak dini mulai dari kesiapsiagaan sampai
dengan tahap pemulihan sosial, maka partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana mutlak
diperlukan.
Mengelola resiko bencana berorientasi pada meminimalisir resiko bencana yang terjadi.
Upaya-upaya ini dikenal dengan mitigasi bencana. Mitigasi merupakan tindakan untuk mengurangi
bahaya supaya kerugian yang dialami dapat diperkecil, juga merupakan upaya dan kegiatan yang
dilakukan untuk mengurangi dan memperkecil akibat- akibat yang ditimbulkan oleh bencana yang
meliputi kesiapsiagaan, kewaspadaan dan berbagai kemampuan untuk mengatasinya.
Pencegahan dan Mitigasi Bencana dengan metode KURMA (KomUnikasi, kooRdinasi,
kerjasaMA) diawali dengan mengukuhkan Agen Gotong Royong (AGR) Menjadi Sahabat Tagana.
Salah satu kegiatan perdananya adalah melaksanakan Tagana Masuk Sekolah menyasar sekolah –
sekolah dasar di Kabupaten Sumbawa Barat. Selain juga melakukan kegiatan Layanan Dukungan
Psikososial kolaborasi dengan PT. AMMAN MINERAL.
Indikator keberhasilan inovasi ini dapat dilihat pada mampu melakukan penyuluhan secara
terus menerus di lingkar pendidikan melibatkan tenaga ahli dari pihak swasta, yaitu : psikiater dan
psikolog, meningkatnya kemampuan dalam melakukan penyuluhan, pencegahan dan mitigasi
bencana di tingkat masyarakat, selain juga melakukan penyuluhan kesadaran, kesiapsiagaan, dan
kemandirian kepada dunia pendidikan dan masyarakat dalam menghadapi resiko bencana alam dan
bencana sosial, meningkatnya kemampuan dalam melakukan Layanan Dukungan Psikososial bagi
korban bencana alam maupun bencana sosial, dan mampu meraih keberhasilan dan apresiasi dari
Pembina Utama Taruna Siaga Bencana.